MUHARRAM DAN I’DUL YATAMA

MUHARRAM DAN I’DUL YATAMA

MUHARRAM DAN I’DUL YATAMA

Sahabat Pemulia Yatim & Dhu’afa Al Furqon yang kami cintai …

Telah sama² kita ketahui bahwa ada banyak Sistem Penanggalan Kalender di dunia yang di buat untuk menandakan pergantian waktu/jam, hari, pekan, bulan dan tahun. Ada sistem penanggalan China, Jepang, India (Saka), Jawa dan ada juga penanggalan Masehi  atau di sebut Miladiyah  serta penanggalan Islam atau di sebut  Hijriyah.

Untuk penanggalan Miladiyah dan penanggalan Hijriyah walaupun keduanya sama² memiliki  sarat sejarah  nabi dan kerosulan yaitu nabi Isa as dan Muhammad saw namun keduanya memiliki beberapa perbedaan …

Pertama, Penanggalan Miladiyah atau yang banyak orang menyebut nya penanggalan  Masehi  berasal dari bahasa Ibrani yang asal katanya  Mesiah  atau Mesias  yang artinya membasuh/ mengusap di awali atau di hitung sejak hari lahirnya (Milad) nabi Isa as …

Sementara penanggalan Hijriyah atau yang banyak orang menyebut nya penanggalan Islam berasal dari bahasa Arab yang asal katanya Hajarahu – Yahjuruhu – Hijran – Hijranan – Hijrah yang artinya perpindahan di awali atau dihitung mulai pada 1 Muharram pada tahun saat peristiwa Hijrah nya nabi Muhammad dari Mekah ke Madinah yang bertepatan pada tanggal 16 Juli 622 M … Sementara peristiwa Hijrah nya nabi Muhammad saw sendiri berlangsung pada bulan Robi’ul Ulla tahun 1 Hijriyah atau bertepatan pada September 622 M.

Kedua,  Penanggalan Miladiyah menggunakan perhitungan berdasarkan pergerakan peredaran bumi terhadap  Matahari  (Syamsiyah) dimana dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan yang setiap bulan nya terdiri dari 30 dan 31 hari kecuali bulan Februari yang memiliki 28 dan 29 hari sehingga dalam 1 tahun berjumlah 365 hari dan 366 hari pada  Tahun Kabisat  yang terjadi pada setiap ampat tahun sekali …

Sementara penanggalan Hijriyah menggunakan perhitungan berdasarkan pergerakan peredaran bumi terhadap Bulan (Qomariyah) dimana dalam satu tahun terdiri dari 12 bulan yang setiap bulan nya terdiri dari 29 dan 30 hari sehingga dalam satu tahun berjumlah 354 hari.

Maka ada selisih 11 hari diantara penanggalan Miladiyah dengan penanggalan Hijriyah.

Ketiga, pada penanggalan Miladiyah pergantian hari di mulai pada pukul 24:00 atau 00:00 yang menandakan telah masuk tanggal dan hari baru selanjutnya …

Sementara pada penanggalan Hijriyah pergantian hari di mulai pada waktu terbenam nya matahari yaitu berkisar pukul 17:55 atau lebih tepatnya ketika masuk waktu sholat Maghrib yang menandakan telah masuk tanggal dan hari baru selanjut nya.

Sahabat Pemulia Yatim & Dhu’afa Al Furqon yang kami sayangi …

Dari 12 bulan yang di miliki Ummat Muslim pada kalender Hijriyah (hayoo Sahabat hafal tidak nama² bulan Hijriyah) bulan Muharram memliki keistimewaan yakni selain bulan Muharram sebagai pembuka Tahun Baru yang juga di jadikan Hari Raya Ummat Muslim selain  I’dul Fithri  dan I’dul Adha,  bulan Muharram juga memiliki keistimewaan dimana pada bulan ini di sunnahkan oleh Rosulullah kepada ummat Muslim untuk berpuasa dan juga bersedekah menyantuni anak² Yatim, Dhu’afa dan Fakir Miskin pada  hari Asyura  yang bertepatan pada setiap tanggal 10 Muharram.

Kegiatan ini pun akhirnya menjadi suatu ajaran Islam yang setiap tahun nya di lakukan yang kita kenal dengan nama  I’dul Yatama  atau Hari Raya (Lebaran) nya Anak Yatim …

Dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa’i Wal Mursalin disebutkan bahwa Rosulullah saw bersabda :

” Barangsiapa berpuasa pada hari Asyura (tanggal 10) Muharram, niscaya Allah akan memberikan seribu pahala malaikat dan 10.000 pahala Syuhada’.  Dan barangsiapa mengusap kepala anak yatim pada hari Asyura, niscaya Allah akan mengangkat derajatnya pada setiap rambut yang diusapnya “

Mengusap kepala anak yatim dimaksud di atas adalah sebuah bentuk perhatian kasih sayang, cinta, simpati dan empati terhadap anak yatim.

Ajaran Rosulullah ini juga membuktikan bahwa betapa beliau sangat menyayangi anak anak yatim dan pada setiap hari Asyura beliau selalu menjamu dan bersedekah menyantuni bukan hanya kepada anak anak yatim saja, melainkan juga kepada kerabat keluarganya.

I’dul Yatama  adalah lebih kepada sebuah ungkapan kegembiraan penuh suka cita bagi anak² yatim, karena pada hari itu banyak Ummat Muslim yang memberikan perhatian dan bersedekah memberikan santunan dalam bentuk materi dan juga harta benda kepada mereka …

Dari ajaran ini memberikan edukasi kepada umat manusia khususnya Ummat Islam bahwa ada hak anak² yatim, dhu’afa dan fakir miskin dari setiap rizki yang kita dapati dan dari setiap harta yang kita miliki …

Hak mereka yang wajib untuk kita keluarkan sebagai bentuk perhatian kasih sayang, cinta, simpati dan empati dan juga tentunya sebagai bentuk kepedulian atas keberlangsungan hidup mereka …

Sahabat Pemulia Yatim & Dhu’afa Al Furqon yang di Rahmati oleh Allah SWT …

Berbicara tentang Rizki tak ubah nya seperti organ tubuh manusia …

Bahwa ketika setiap organ tubuh kita ingin sehat dan bersih maka pasti harus ada yang  di keluarkan …

Saluran pencernaan ketika ingin sehat dan bersih maka harus ada yang di keluarkan  secara rutin setiap hari … Darah dalam pembuluh ketika ingin sehat dan bersih dari racun maka harus ada yang  di keluarkan melalui keringat lewat pori² dengan berolah raga … Begitu pun kulit, telinga, hidung, mata, kuku dan organ tubuh kita yang lain jika ingin sehat dan bersih maka harus ada yang  di keluarkan …

Dan seperti itulah kita memaknai bahwa harus ada yang di keluarkan  atas setiap rizki yang kita dapati dan harta yang kita miliki …

QS At Taubah (9/103) :

Ambillah sadaqoh dari sebahagian harta mereka, dengan sadaqoh itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka. Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketenteraman bagi jiwa mereka. Dan adalah Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

“Bukanlah mereka yang beruntung karena telah menerima sebuah pemberian … Melainkan kita lah yang harus bersyukur karena dengan hadirnya mereka yang menerima maka kita bisa menjadi Pemberi”

Pemberi dalam makna mengeluarkan sebahagian rizki yang kita dapati dan harta yang kita miliki agar senantiasa bersih dan suci yang insha Allah akan menjadi barokah dunia dan akhirat …

Sahabat Pemulia Yatim & Dhu’afa Al Furqon yang di Cintai oleh Allah SWT …

Bersedekah dan menyantuni Anak anak Yatim dan Dhu’afa sudah menjadi agenda rutin kami yang dilaksanakan tidak hanya  di bulan Muharram saja, karena bagi kami RPTQ Al Furqon – YACIKU, memperhatikan dan memuliakan anak Yatim dan Dhu’afa adalah ikhtiar sepanjang masa yang tidak dapat di batasi oleh ruang, tempat dan waktu …

Seperti yang telah di firmankan oleh Allah SWT dalam Al Qur’an …

QS Al Baqarah (2/177) :

Bukanlah menghadapkan wajah mu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan,  akan tetapi sesungguh nya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat malaikat, kitab kitab, nabi nabi dan memberikan harta yang di cintainya kepada kerabatnya, anak anak Yatim, orang orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang orang yang meminta minta dan (memerdekakan) hamba sahaya,  mendirikan sholat dan menunaikan zakat dan orang orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji dan orang orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang orang yang benar (iman nya) dan mereka itulah orang orang yang bertaqwa.

Oleh karena itulah …

Setiap hari hari kami adalah Keikhlasan untuk menoreh senyum kebahagian mereka …

Setiap hari hari kami adalah Perlindungan dengan pembekalan nasehat², bimbingan², ilmu dan wawasan untuk mereka …

Setiap hari hari kami adalah Pendidikan dengan penuh kasih sayang yang bertujuan untuk mengangkat derajat hidup mereka …

Dan dapat dipastikan bahwa setiap hari hari kami adalah  I’dul Yatama  yaa Hari Raya untuk mereka anak anak Yatim dan Dhu’afa…

Sahabat Pemulia Yatim & Dhu’afa Al Furqon yang di Muliakan oleh Allah SWT …

Melalui keteladanan yang telah di sunnahkan oleh para Rosul rosul Allah, Islam mendidik umat manusia tentang :

” Hidup bukanlah seberapa hebat nya diri kita, melainkan seberapa bermanfaat nya kita untuk orang lain …”

 

Khoirunnas Anfa’uhum Linnas …

Sebaik baiknya manusia adalah yang banyak memberikan manfaat untuk (manusia) orang lain…

Maknanya yang menjadi barometer bukanlah kesuksesan seseorang melainkan kemanfaatan untuk sesama …

Mungkin inilah cara kami RPTQ Al Furqon – YACIKU dalam menterjemahkan sebuah kalimat :

“Jangan bersikap nato (not action talk only) … We don’t trust words, we trust action … Because action speaks louder than words !!”

Kami atas nama Pengurus RPTQ Al Furqon – YACIKU mengajak kepada para Dermawan yang berhati mulia untuk berpartisipasi dalam setiap program² kegiatan kami …

Dengan ini juga kami membuka, menerima dan menyalurkan Donasi dari para Dermawan yang berhati mulia untuk di salurkan kembali kepada anak anak Yatim dan Dhu’afa, agar mereka senantiasa merasakan  I’dul Yatama  dalam setiap hari hari mereka …

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kemudahan kemudahan atas setiap ikhtiar kita dan selalu membuka luaskan pintu pintu rizki untuk kita semua agar dapat selalu menyantuni anak anak Yatim dan Dhu’afa … Amin yaa Rabbal alamin.

RPTQ Al Furqon - YACIKU
Ahad, 10 Muharram 1442 H / 30 Agustus 2020

Kamal Anshori
error: Konten dilindungi !!
Butuh bantuan? Chat kami!